Home Informasi Perbedaan Infectious Coryza dan Chronic Respiratory Disease
Perbedaan Infectious Coryza dan Chronic Respiratory Disease Perbedaan Infectious Coryza dan Chronic Respiratory Disease

Perbedaan Infectious Coryza dan Chronic Respiratory Disease

Perbedaan Infectious Coryza dan Chronic Respiratory Disease

Infectious Coryza (Korisa) dan Chronic Respiratory Disease (CRD) merupakan penyakit pernapasan ayam yang menyerang sistem pernapasan. Ayam yang terinfeksi oleh penyakit ini biasanya akan menunjukkan gejala klinis yang sama.

Gejala yang paling membedakan di antara kedua penyakit tersebut adalah gejala pilek yang disebabkan oleh snot atau korisa, sedangkan ngorok biasanya disebabkan oleh CRD.

Sejarah Penyakit Coryza dan CRD di Indonesia

Penyakit CRD ditemukan pertama kali terjadi di Indonesia pada tahun 1996 oleh Rickey dan Dirdjosoebroto. Mereka awalnya melakukan penelitian di Jawa Barat di mana hasil dari penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa 90% ayam ras yang berada di daerah tersebut mengalami gangguan penyakit respirasi dan terinfeksi CRD.

Berbeda dengan CRD, Coryza merupakan penyakit yang sudah lama menyerang perayaman di Indonesia. Penyakit ini cenderung resisten dan berulang, sehingga sulit untuk diatasi. Coryza lebih sering menyerang ayam petelur karena memiliki siklus produksi yang lebih panjang dibandingkan dengan ayam pedaging.

Mekanisme Penyerangan Penyakit

CRD maupun Coryza merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri gram negatif yang sangat rentan terhadap perubahan kondisi di dalam inangnya. Bakteri ini menempati dinding saluran pernapasan dan pergerakannya mengikuti peredaran darah.

Bakteri tersebut mudah mati ketika terjadi perubahan kondisi yang signifikan di dalam tubuh ayam. Namun, bakteri ini juga sangat mudah untuk berkembangbiak dengan modifikasi tubuh yang lebih kebal terhadap perubahan kondisi lingkungan.

Bakteri penginfeksi tersebut akan menetap dalam kondisi yang cukup lama di dalam tubuh. Di mana mereka akan menunggu ayam mengalami stress dan penurunan sistem kekebalan tubuh, kemudian mulai menginfeksi dan menyebabkan penurunan performa produksi pada ayam.

Gejala yang Ditimbulkan

Penyakit CRD dan Coryza bisa dibilang seperti penyakit yang sulit dibedakan, karena keduanya memiliki kesamaan menyerang sistem pernapasan ayam. Hal mendasar yang menjadi perbedaan sebelum dilakukan pengujian klinis adalah dengan melihat ciri-ciri fisik, berupa pilek dan ngorok ketika ayam berada di dalam kandang.

Pilek pada ayam biasanya disebabkan oleh penyakit Snot atau Coryza (korisa), sedangkan apabila ayam mengalami ngorok, maka bisa dipastikan bahwa ayam sedang mengidap penyakit CRD (Chronic Respiratory Disease).

Berikut ini beberapa perbedaan yang bisa diamati dari penyakit CRD dan Coryza.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Cara Mengatasi Penyakit CRD dan Coryza

Penyakit CRD dan Coryza merupakan penyakit bakterial, sehingga apabila diketahui ayam mengalami infeksi penyakit, maka cara pengobatannya adalah dengan memberikan antibiotik atau bisa mengggunakan fitobiotik.

Beberapa jenis antibiotik yang disarankan adalah sulfonamide, seperti sulfadimethoxine, sulfaquinoxaline, dan sulfamethazine. Dari ketiga jenis sulfonamide tersebut, sulfamethazine adalah yang paling aman dan direkomendasikan.

Untuk menjaga agar tidak ada pengulangan infeksi kembali di dalam kandang. Sebaiknya peternak selalu mengedepankan sistem biosecurity yang ketat, serta program manajemen pakan dengan memberikan pakan yang berkualitas, sehingga ayam tidak mudah terserang penyakit.

BroilerX memberikan pelayanan integrasi dengan teknologi untuk memudahkan Anda dalam memantau dan mengevaluasi performa produksi ayam Anda di dalam kandang.

 

Baca juga artikel menarik berikut ini:

5 Resep Masakan Daging Ayam Broiler, Mudah Dibuat Sendiri!

 

 

Share Artikel ini ke:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *