Home Informasi Menjaga Kualitas Produk Hasil Unggas dengan Sistem Rantai Dingin
Menjaga Kualitas Produk Hasil Unggas dengan Sistem Rantai Dingin Menjaga Kualitas Produk Hasil Unggas dengan Sistem Rantai Dingin

Menjaga Kualitas Produk Hasil Unggas dengan Sistem Rantai Dingin

Menjaga Kualitas Produk Hasil Unggas dengan Sistem Rantai Dingin

  • Karena merupakan produk yang mudah rusak, daging dan produk hasil olahannya, maka harus diterapkan sistem rantai dingin untuk dapat mempertahankan mutunya
  • Salah satu hal penting dalam sistem rantai dingin adalah proses pembekuan produk, yang bertujuan untuk memperpanjang umur simpan sekaligus mempermudah transportasi
  • Sangat diperlukan adanya tata kelola pada setiap mata rantai dingin mulai dari pengadaan bahan baku, pengolahan awal, penyimpanan, produksi dan pengolahan lanjutan, distribusi hingga transportasi bahan jadi, pemanjangan dan penyajian, sampai ke tangan konsumen.

Menjaga Kualitas Produk Hasil Unggas dengan Sistem Rantai Dingin

Daging merupakan produk hasil unggas yang bersifat perisable atau mudah rusak. Oleh karenanya, daging dan produk hasil olahannya pada suhu normal atau suhu ruangan, menjadi sangat sensitif terhadap kerusakan, berumur pendek, rentan terhadap perkembangan mikroba, sensitif terhadap perubahan kualitas, dan rentan terhadap perubahan suhu.

Adapun produk olahan daging seperti bakso, sosis, nugget dan sebagainya, merupakan proses yang saling berhubungan satu dengan yang lain, dan tentu saja saling mempengaruhi satu sama lain. Untuk memperpanjang umur simpan daging dan produk olahannya, maka perlu adanya penerapan sistem rantai dingin di tiap proses produksinya.

Sistem rantai dingin merupakan penerapan suhu dingin selama produksi, penyimpanan dan transportasi dan distribusi daging dan produk olahannya, dengan penyimpanan pada suhu di bawah 4 derajat Celcius. Sistem ini dimaksudkan untuk mencegah atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme dan menghambat aktivitas enzim pada daging dan produk olahannya.

Sangat diperlukan adanya manajemen rantai dingin, yakni tata kelola pada setiap mata rantai dingin mulai dari pengadaan bahan baku, pengolahan awal, penyimpanan, produksi dan pengolahan lanjutan, distribusi, transportasi bahan jadi, pemanjangan dan penyajian, sampai ke tangan konsumen.

Dengan demikian, manajemen rantai dingin merupakan suatu sistem rantai pengendalian pra panen, saat panen, dan pasca panen produk ternak, agar penanganan di setiap mata rantai dapat dilakukan secara baik, sehingga kualitas produk dapat dipertahankan.

Industri daging dan olahannya seperti sosis, burger, bakso, nugget, kornet, daging asap, rolade, dan lain-lain harus melewati proses sterilisasi untuk meningkatkan daya tahan produk. Bahan baku berupa produk daging hingga menjadi produk olahannya tetap harus dalam kondisi dingin dalam suatu sistem rantai dingin terpadu sejak dari preparasi, proses produksi, hingga ke konsumen.

Salah satu hal penting dalam sistem rantai dingin adalah proses pembekuan produk. Tujuan pembekuan bukan hanya untuk memudahkan dalam proses transportasi, namun juga sebagai alternatif pilihan pengawetan produk hasil unggas seperti daging ayam dan hasil olahannya supaya tahan lama.

Namun, patut diketahui bahwa masa simpan produk hasil unggas dalam freezer tetaplah terbatas. Daging atau produk olahannya akan tetap rusak atau busuk jika terlalu lama disimpan dalam freezer, sehingga harus mengikuti rekomendasi masa simpan daging dalam freezer.

Jika sistem rantai dingin tidak diberlakukan dengan benar, maka bakteri pembusuk dan bakteri patogen akan mengancam kualitas daging atau produk olahannya yang disimpan. Bakteri pembusuk bersifat menurunkan kualitas produk, misalnya masa simpan menjadi pendek, terjadi perubahan fisik, warna, bau dan cita rasa. Adapun bakteri patogen, menyebabkan gangguan kesehatan bagi konsumen seperti keracunan, kesakitan hingga kematian.

Untuk menghindari hal itu, beberapa saran penyimpanan daging dan produk olahannya, yakni dinginkan daging dan hasil olahannya sesegera mungkin, daging disimpan pada suhu di bawah 4 derajat Celcius, serta daging beku disimpan pada suhu -18 derajat Celcius dan harus dikemas dengan baik.

 

Tentang BroilerX

merupakan perusahaan teknologi yang mempunyai visi menyediakan layanan peternakan unggas modern dengan dukungan teknologi mutakhir terbaik di kawasan Asia Tenggara. Dengan misi penerapan peternakan unggas yang presisi, penyediaan layanan dan produk teknologi yang terjangkau untuk usaha perunggasan, serta menghubungkan ayam, peternak dan konsumen, BroilerX berkomitmen menumbuhkan nilai-nilai ‘presisi’, ‘kolaborasi’, dan ‘tanggung jawab’. 

BroilerX juga bertekad membantu pertumbuhan UMKM bidang peternakan unggas, menyediakan layanan konsultasi peternakan unggas, penyediaan teknologi informasi dan otomatisasi peternakan ayam, analisis big data dan kecerdasan buatan, serta optimalisi dan efisiensi proses produksi.

Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi:

Aldi | BroilerX |  0822-3382-9339, 0811 2648 133 | [email protected]

 

Baca juga artikel menarik berikut ini:

Rekomendasi Strain DOC Ayam Broiler dengan Potensi Optimal

 

 

Share Artikel ini ke:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *