Home Penyakit Ayam Waspada Berak Kapur Pada Ayam Broiler

Waspada Berak Kapur Pada Ayam Broiler

Ayam Broiler merupakan komoditas ternak populer secara global, dikenal dengan nilai nutrisinya yang tinggi dan rasanya yang lezat. Ayam broiler memiliki karakteristik pertumbuhan cepat, dengan masa pemeliharaan yang relatif singkat sekitar 3-4 minggu. Pemeliharaan ayam broiler adalah proses yang mudah dan menghasilkan daging dalam waktu yang singkat. Di Indonesia, populasi ayam broiler mencapai 3,12 miliar ekor pada tahun 2023 dan diperkirakan akan meningkat menjadi 3,20 miliar ekor pada tahun 2024.

Pemahaman yang tepat tentang beternak ayam broiler tidak hanya sebatas pada pengelolaan bobot badan, tetapi juga melibatkan pemahaman kondisi kesehatan, gejala penyakit, jenis, dan pengobatan. Penyakit berak kapur merupakan salah satu penyakit yang dapat menyerang ayam broiler. Penyakit ini dapat menyebabkan kerusakan pada perut ayam, yang dapat mengakibatkan kematian ayam. Penyakit berak kapur dapat menular melalui kontak langsung, seperti peralatan, kandang, dan dapat terjadi antara ayam yang sakit dengan ayam yang sehat.

Berak Kapur pada Ayam Broiler

Berak Kapur pada Ayam Broiler, yang juga dikenal sebagai Penyakit Pullorum, adalah infeksi bakteri yang disebabkan oleh Salmonella pullorum. Penyakit tersebut dapat menyebabkan feses berwarna putih dan pasti, serta gejala akut sistemik pada anak ayam. Dalam kasus yang lebih lanjut, feses ayam yang terinfeksi bisa berubah dari putih menjadi hijau dan menjadi berair.

Penyebab dan Gejala

  • Disebabkan oleh Salmonella pullorum, menyebabkan feses putih, kesulitan bernapas, pembengkakan organ, dan hilangnya nafsu makan pada ayam.
  • Ayam yang terinfeksi dapat mengalami lesu, diare, dehidrasi, dan pembengkakan di sekitar anus.
  • Dalam kasus yang parah, penyakit ini dapat menyebabkan kerusakan pada fungsi jantung dan hati pada ayam.

Penyakit feses kapur dapat ditularkan melalui berbagai cara, melalui kontak langsung, dan bahkan melalui sifat kanibalisme pada ayam.

Penyebab dan Cara Penularan Berak Kapur

Berak kapur pada ayam broiler, yang dikenal juga sebagai penyakit Pullorum, disebabkan oleh bakteri Salmonella pullorum. Penyakit tersebut tidak hanya menyebabkan feses berwarna putih seperti kapur tetapi juga dapat berdampak serius pada kesehatan dan produktivitas ayam. Berikut adalah beberapa cara penularan penyakit ini:

  1. Kontak Langsung dan Peralatan yang Terkontaminasi: Penularan juga bisa terjadi melalui kontak langsung antara ayam yang sehat dengan yang terinfeksi, atau melalui peralatan, litter, dan pakaian yang terkontaminasi.
  2. Kanibalisme: Sifat kanibalisme yang terjadi di antara ayam dapat menjadi salah satu cara penularan penyakit ini. Ayam yang memakan bagian tubuh ayam lain yang terinfeksi berisiko tinggi terkena penyakit ini.

Penyakit berak kapur dapat menyebabkan gejala seperti diare, kelesuan, hilangnya nafsu makan, pembengkakan di sekitar anus, dan dalam kasus yang parah, kerusakan pada fungsi jantung dan hati yang bisa berujung pada kematian. Pencegahan dan penanganan yang tepat sangat diperlukan untuk mengurangi risiko penyebaran penyakit tersebut.

Pengobatan dan Pencegahan Berak Kapur

Dalam mengatasi dan mencegah fenomena berak kapur pada ayam broiler, beberapa langkah bisa diambil untuk memastikan kesehatan dan produktivitas ternak:

Pengobatan:

  • Pemberian antibiotik seperti Therapy, Sulfamix, Neo Meditril, dan Coccilin, Neo Terramycin, Tetra, atau Mycomas sesuai dosis yang ditentukan untuk mengatasi infeksi.
  • Suplementasi multivitamin seperti Vita Stress untuk mendukung pemulihan ayam.

Pencegahan:

  • Menjaga kebersihan kandang dengan sanitasi menyeluruh menggunakan desinfektan seperti Medisep dan ASEPTO.
  • Mencegah akses tidak sah dan mengontrol vektor seperti tikus dan lalat menggunakan Larvatox atau Flytox.
  • Memberikan pakan bergizi dan probiotik seperti L.acidophilus untuk mengurangi bakteri S.pullorum.
  • Memisahkan ayam yang sakit dari yang sehat dan melakukan monitoring secara rutin.

Manajemen Kandang:

  1. Melakukan penyemprotan kandang minimal sekali dalam seminggu.
  2. Pemusnahan ayam yang terinfeksi secara menyeluruh untuk memutus siklus bakteri.
  3. Menerapkan biosekuriti dan manajemen kandang yang baik untuk mencegah penyakit.

Dengan menerapkan strategi pengobatan dan pencegahan yang tepat, risiko penyebaran penyakit berak kapur dapat diminimalisir, memastikan kesejahteraan dan produktivitas ayam broiler.

Baca juga: https://blog.broilerx.com/blog/targetkan-pembiayaan-rp100-miliar-broilerx-bersama-qazwa-dukung-transformasi-digital-peternak-ayam-indonesia/

Mengatasi dan mencegah berak kapur tidak hanya membantu dalam mempertahankan kesejahteraan ayam broiler, tetapi juga dalam melindungi stabilitas produksi pangan. Implikasi dari pengobatan dan pencegahan yang efektif mencakup tidak hanya kesehatan ternak, tetapi juga dampak ekonomi bagi peternak dan industri unggas secara keseluruhan. Oleh karena itu, kesinambungan penelitian dan pengembangan strategi pencegahan yang lebih inovatif diperlukan untuk menghadapi tantangan penyakit di masa depan.

Penulis : Sharla Febrianty

Penyunting : Adelia D Chahyani

Tentang BroilerX
BroilerX merupakan perusahaan startup teknologi peruggasan yang mempunyai visi menyediakan layanan peternakan unggas modern dengan dukungan teknologi mutakhir terbaik di kawasan Asia Tenggara. Dengan misi penerapan peternakan unggas yang presisi, penyediaan layanan dan produk teknologi yang terjangkau untuk usaha perunggasan, serta menghubungkan ayam, peternak dan konsumen, BroilerX berkomitmen menumbuhkan nilai-nilai ‘presisi’, ‘kolaborasi’, dan ‘tanggung jawab’.

BroilerX juga bertekad membantu pertumbuhan UMKM bidang peternakan unggas, menyediakan layanan konsultasi peternakan unggas, penyediaan teknologi informasi dan otomatisasi peternakan ayam, analisis big data dan kecerdasan buatan, serta optimalisi dan efisiensi proses produksi.


Keterangan lebih lanjut:
BroilerX
Adelia Chahyani
Digital Marketing
Email: [email protected]

Share Artikel ini ke:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *