Home Informasi Tips Mengatur Suhu dan Kelembaban Kandang Ayam Broiler
Tips Mengatur Suhu dan Kelembaban Kandang Ayam Broiler Tips Mengatur Suhu dan Kelembaban Kandang Ayam Broiler

Tips Mengatur Suhu dan Kelembaban Kandang Ayam Broiler

Tips Mengatur Suhu dan Kelembaban Kandang Ayam Broiler

Bisnis budidaya ayam broiler merupakan bisnis yang menjanjikan karena bisa memberikan arus perputaran ekonomi yang cepat. Bayangkan saja, dalam waktu 35 hari saja ayam ini bisa dipanen dengan bobot 1.5-2 kilogram per ekor.

Meskipun ayam broiler memiliki pertumbuhan yang cepat, ternyata ayam ini memiliki sensitivitas terhadap lingkungan yang sangat tinggi, terutama untuk suhu dan kelembaban di dalam kandang. Sehingga bagi Anda yang tertarik untuk membudidayakannya, sebaiknya Anda harus selalu melakukan monitoring dan evaluasi terhadap hal tersebut.

Di Indonesia biasanya suhu lingkungan berkisar antara 33-34˚C, tentu hal tersebut akan berdampak pada konsumsi dan konversi pakan ayam broiler, karena idealnya ayam broiler memiliki suhu normal berkisar antara 20-21˚C.

Selain itu, kelembaban juga sangat penting untuk diperhatikan. Kelembaban ideal untuk menjaga metabolisme ayam broiler agar tetap stabil berkisar antara 30-50% untuk ayam yang berumur 0-7 hari, sedangkan ayam pada umur 8  hari hingga panen membutuhkan kelembaban berkisar antara 40-60%.

Berikut ini adalah tips untuk menjaga kondisi suhu dan kelembaban kandang ayam broiler agar tetap stabil.

1.  Mengatur kepadatan kandang

Pengaturan kepadatan kandang penting untuk dilakukan, terutama pembagian kepadatan ayam broiler di setiap floknya. Idealnya pengaturan kepadatan kandang dapat dilakukan setiap 3-4 hari sekali hingga ayam berumur 14 hari.

Pengaturan kepadatan kandang dapat berguna untuk menurunkan kadar amoniak di dalam kandang dan dapat meningkatkan kualitas oksigen di dalam kandang, sehingga tidak ada kompetisi memperebutkan oksigen antar ayam di dalam kandang.

2.  Memberikan vitamin dan elektrolit

Pemberian vitamin C dan E dapat menurunkan potensi heat stress dan cold stress pada ayam. Selain itu, penambahan elektrolit dapat menjaga keseimbangan elektrolit dalam tubuh ayam. Dalam hal ini, Anda bisa menggunakan vita stress yang sudah mengandung vitamin dan elektrolit yang dibutuhkan oleh ayam selama masa produksi.

3.  Mengatur jadwal buka/tutup tirai kandang

Mengatur buka dan tutup tirai kandang dapat memberikan dampak positif terhadap perputaran sirkulasi udara di dalam kandang. Sistem ventilasi kandang juga dapat berpengaruh terhadap penyerapan cahaya matahari untuk ayam broiler. Sinar matahari dapat berpengaruh dapat berdampak positif untuk produksi ayam, terutama dalam menyeimbangkan siklus hormonal di dalam tubuh ayam.

4.  Menambah kipas/blower

Kipas atau brower memberikan efek siklus sirkulasi udara di dalam kandang menjadi lebih mengalir, sehingga membuat kualitas udara yang dihirup oleh ayam menjadi lebih bersih dan berkualitas. Selain itu, pengaturan sirkulasi udara juga memberikan efek positif terhadap suhu dan kelembaban kandang serta menurunkan kadar amoniak yang berlebihan.

Untuk lebih ideal dalam menjaga suhu lingkungan ayam broiler, ada baiknya Anda menggunakan sistem perkandangan closed house karena dengan kandang tersebut, Anda dapat mengatur suhu dan kelembaban secara tepat sesuai dengan kebutuhan di setiap fase ayam broiler.

 

Baca artikel lainnya di bawah ini:

Menghitung Usaha Ayam Pedaging Populasi 1000 Ekor

 

 

Share Artikel ini ke:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *