Home Informasi Mengelola Kelembaban Tinggi di Kandang Ayam Broiler

Mengelola Kelembaban Tinggi di Kandang Ayam Broiler

performa ayam broiler

Mengelola Kelembaban Tinggi di Kandang Ayam Broiler

Ayam broiler adalah salah satu komoditas penting dalam industri peternakan, dan kesejahteraan ayam sangat tergantung pada kondisi lingkungan kandang. Salah satu tantangan utama yang sering dihadapi peternak adalah kelembaban tinggi di dalam kandang ayam broiler. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tantangan tersebut dan memberikan solusi praktis yang dapat membantu peternak mengatasi masalah kelembaban tinggi.

Tantangan Kelembaban Tinggi

Kelembaban yang tinggi di dalam kandang broiler dapat menjadi sumber masalah serius seperti : 

  • Masalah Kesehatan Ayam : 

Kelembaban berlebih dapat menyebabkan masalah pernapasan pada ayam broiler, meningkatkan risiko infeksi dan penyakit seperti heat stress, SNOT (Infectious Coryza)dan IB (Infectious Brochitis). Pada kondisi lapangan, SNOT seringkali ditemukan secara bersama-sama dengan penyakit lainnya seperti Chronic Respiratory Disease (CRD), Swollen Head Syndrome (SHS), Infectious Laryngotracheitis (ILT), Kolibasilosis, dan fowl pox. Pada keadaan tersebut biasanya mortalitas akan lebih tinggi dan prosesnya juga akan lebih lama.

  • Kualitas Udara Buruk : 

Kelembaban tinggi seringkali berarti kualitas udara yang buruk seperti kadar amoniak yang tinggi, yang dapat mempengaruhi kesejahteraan ayam dan produktivitas. Kadar amonia sebaiknya tidak lebih dari 30 ppm, dikarenakan batas amonia manusia dan ayam adalah 25 ppm selama 8 – 10 jam.

  • Pelekatan Bulu Ayam : 

Kelembaban yang tinggi dapat menyebabkan masalah dengan pelekatan bulu ayam. Bulu yang basah menjadi mudah lepas, yang dapat menyebabkan luka pada ayam dan merusak kualitas daging.

Solusi untuk Mengatasi Kelembaban Tinggi : 

  • Sistem Ventilasi Terkendali

Sistem ventilasi yang baik dalam kandang ayam broiler sangat penting untuk mengatur kelembaban dengan efektif. Ini melibatkan kapasitas yang memadai, sirkulasi udara yang efisien, kendali otomatis, serta kemampuan untuk mengeluarkan udara lembab berlebihan. Penyaring udara dapat membantu meningkatkan kualitas udara, sementara keselamatan dan perawatan rutin juga penting. Dengan sistem ventilasi yang tepat, peternak dapat menciptakan lingkungan yang optimal untuk ayam broiler, menjaga kesehatan dan produktivitas mereka.

  • Sistem Drainase yang Tepat

Memiliki sistem drainase yang baik dalam kandang membantu menghilangkan kelebihan air, mencegah genangan air, dan mengurangi kelembaban.

  • Pemantauan Rutin

Peternak perlu melakukan pemantauan rutin terhadap kelembaban di kandang menggunakan alat pengukur kelembaban. Ini memungkinkan tindakan segera jika kelembaban meningkat di luar batas yang aman.

  • Penggunaan Material yang Tepat

Memilih material yang tepat untuk lantai kandang yang dapat menyerap kelembaban adalah langkah penting dalam mengelola kelembaban dan kadar amonia. Contoh material yang biasanya digunakan litter sekam padi, serutan kayu, dan jerami padi. Hal ini dikarenakan setiap bahan litter yang digunakan memiliki kemampuan menyerap ekskreta cukup baik sehingga dapat mencegah naiknya kadar gas amonia di dalam kandang.

Dengan mengimplementasikan solusi-solusi ini, peternak dapat mengatasi tantangan kelembaban tinggi di kandang ayam broiler dan menjaga kesehatan serta produktivitas ayam mereka. Dengan perawatan yang baik, kualitas daging yang dihasilkan pun akan tetap terjaga.

Penulis : Sharla Ferianty

Penyunting : Adelia D Chahyani

Referensi : 

Moenek, D. Y. 2017. Manajemen Penyakit Infectious Coryza (SNOT). Jurnal Politanikoe, 238-248.

Putra, I. H. Y. S. 2023. Pengaruh Kandungan Gas Amonia Terhadap Kinerja Produksi Ayam Broiler Di Kemitraan PT. Cemerlang Unggas Lestari. Naskah Publikasi Program Studi Peternakan.

Share Artikel ini ke:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *