Home Informasi Tantangan Pemanfaatan Teknologi Digital di Budidaya Perunggasan
Tantangan Pemanfaatan Teknologi Digital di Budidaya Perunggasan Tantangan Pemanfaatan Teknologi Digital di Budidaya Perunggasan

Tantangan Pemanfaatan Teknologi Digital di Budidaya Perunggasan

Tantangan Pemanfaatan Teknologi Digital di Budidaya Perunggasan

  • Salah satu langkah penting pelaku usaha perunggasan untuk dapat bertahan dan bahkan berkembang adalah dengan memanfaatkan berbagai inovasi teknologi perunggasan terkini
  • Dengan penerapan teknologi digital dalam menjalankan budidaya ayam. Hal itu akan dapat mencegah dan menekan risiko kesalahan, karena faktor manusia atau human error
  • Penerapan inovasi teknologi digital pada industri perunggasan memberikan keuntungan tersendiri bagi para pelaku usaha, terutama dalam upaya mendukung peningkatan produktivitas dan efisiensi budidaya

Tantangan Pemanfaatan Teknologi Digital di Budidaya Perunggasan

Usaha budi daya ayam pedaging atau broiler telah berkembang begitu pesat dan dapat dikatakan sebagai lini usaha peternakan yang paling modern. Hal ini cukup beralasan, karena dalam proses produksinya telah didukung dengan berbagai komponen penunjang yang baik, mulai dari genetik broiler yang terus berkembang, teknologi pakan yang semakin beragam, hingga kemajuan fasilitas perkandangan yang dapat menyediakan lingkungan sesuai kebutuhan.

Di sisi lain, perkembangan teknologi digital yang semakin canggih juga mengharuskan pelaku usaha di industri perunggasan untuk dapat memanfaatkan kemajuan teknologi tersebut agar dapat menopang peningkatan efisiensi dan produktifitas usahanya.

Perubahan teknologi informasi yang semakin cepat menjadi hal yang penting bagi pelaku usaha perunggasan untuk mendukung kecepatan dan ketepatan dalam pengambilan keputusan yang bersifat strategis. Oleh karena itu, pemanfaatan teknologi informasi digital menjadi sesuatu yang mendesak untuk diterapkan dan menjadi kunci penting dalam strategi modernisasi di budidaya broiler di Indonesia.

“Walaupun kemajuan budi daya broiler ini sudah sangat bagus, namun berbagai tantangan masih dirasakan oleh peternak. Salah satu contoh nyata adalah kondisi iklim yang kian tidak menentu, sehingga mengharuskan peternak untuk teliti dan berhati-hati dalam proses budi dayanya. Belum lagi kompetisi dan fluktuasi harga yang luar biasa terjadi di lini usaha ini. Untuk itu, adaptasi teknologi digital menjadi hal yang mutlak untuk dilakukan. Hal ini dapat memudahkan serta mengefisienkan budi daya broiler di lapangan. Karena efisiensi untuk dapat bersaing di bisnis ini menjadi harga mati,” jelas Direktur Utama BroilerX, Prastyo Ruandhito dalam seminar daring bertajuk Poultry Indonesia Forum, Rabu (22/2).

Dalam kesempatan itu, Prastyo memaparkan hal yang tak kalah penting dari adaptasi teknologi ini, yakni pemikiran dan kemauan sumber daya manusia (SDM) yang akan menggunakannya. Pengenalan awal adopsi teknologi kepada peternak, bukanlah sebuah hal yang sederhana. Tidak jarang ditemui, peternak yang acuh dan merasa tidak memerlukan teknologi digital. Apalagi bagi peternak yang berada di daerah pedesaan dan sangat minim terpapar dengan inovasi teknologi.

“Hal ini menjadi hal yang wajar, karena tidak semua peternak melek akan perubahan. Namun, lambat laun dengan edukasi yang diberikan saya yakin adopsi teknologi ini bisa digunakan secara merata. Selain itu, dalam adopsi teknologi ketersediaan sinyal yang mendukung juga cukup menjadi sebuah persoalan. Apalagi masih banyak peternak yang berada di daerah-daerah pelosok yang belum terjangkau oleh internet. Mungkin kalau skala usaha budi dayanya besar, maka peternak tersebut bisa memanfaatkan satelit atau pemancar internet sendiri. Namun bagi peternak kecil, hal tersebut tidak mungkin dilakukan,” jelasnya.

Padahal menurut Prastyo, sinyal tidak harus kuat, 3G pun masih bisa. Namun, apabila suatu daerah sama sekali tidak ada sinyal, maka merupakan tantangan yang besar. Hal ini menjadi tantangan besar bagi seluruh lini usaha yang memanfaatkan teknologi digital. Oleh karena itu, Prastyo juga berharap pada pemangku kepentingan terkait agar pemerataan pembangunan internet dapat dilakukan. Terlebih hal ini juga akan mendukung perkembangan sektor pangan di Indonesia.

 

Tentang BroilerX

merupakan perusahaan teknologi yang mempunyai visi menyediakan layanan peternakan unggas modern dengan dukungan teknologi mutakhir terbaik di kawasan Asia Tenggara. Dengan misi penerapan peternakan unggas yang presisi, penyediaan layanan dan produk teknologi yang terjangkau untuk usaha perunggasan, serta menghubungkan ayam, peternak dan konsumen, BroilerX berkomitmen menumbuhkan nilai-nilai ‘presisi’, ‘kolaborasi’, dan ‘tanggung jawab’. 

BroilerX juga bertekad membantu pertumbuhan UMKM bidang peternakan unggas, menyediakan layanan konsultasi peternakan unggas, penyediaan teknologi informasi dan otomatisasi peternakan ayam, analisis big data dan kecerdasan buatan, serta optimalisi dan efisiensi proses produksi.

Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi:

Aldi | BroilerX |  0822-3382-9339, 0811 2648 133 | [email protected]

 

Baca juga artikel berikut ini:

Teknologi Digital pada Sistem Ketertelusuran Industri Perunggasan

 

 

Share Artikel ini ke:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *