Snot atau yang bisa disebut sebagai Infectious Coryza adalah penyakit yang sering menyerang ayam broiler, terutama pada sistem pernapasan bagian atas.
Penyakit snot sudah dikenal dan menyebar di seluruh dunia. Penyakit ini akan mengalami perkembangan yang sangat pesat terutama pada saat musim dingin atau ketika kondisi udara dalam keadaan lembab.
Snot adalah penyakit menular yang memiliki tingkat penularan sangat cepat. Penularan penyakit ini dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung, baik melalui kontak fisik maupun melalui media perantara, seperti tempat pakan, tempat minum, udara, maupun lingkungan sekitar kandang.
Gejala Penyakit Snot pada Ayam Broiler
Beberapa gejala klinis yang menunjukkan bahwa ayam broiler sedang terinfeksi penyakit snot, di antaranya seperti enam ciri berikut ini.
- Muka bengkak
- Keluarnya lendir dari hidung
- Anoreksia
- Konjungtivitas
- Diare
- Ngorok
Cara Pencegahan Penyakit Snot pada Ayam Broiler
Snot memiliki tingkat penularan yang sangat cepat dan tingkat mortalitas yang cukup tinggi. Apabila peternak tidak cepat dalam menemukan cara untuk menanggulangi penyakit ini, maka peternak harus siap mengalami dampak kerugian ekonomi yang besar.
Oleh karena itu, untuk mengantisipasi kondisi tersebut, peternak harus mulai melakukan berbagai cara agar ayam broiler yang dipelihara dapat terhindari dari infeksi penyakit snot.
Mekanisme pencegahan dapat dilakukan dengan melakukan pemberian vaksin komersial inaktif HPG serovar A dan C, serta menerapkan manajemen kandang dan pemeliharaan ayam broiler yang baik dan benar.
Ayam broiler merupakan salah satu organisme yang sangat rentan terserang penyakit, sehingga penting bagi peternak untuk memberlakukan sistem biosecurity yang ketat di sekitar kandang. Selain itu, biosecurity juga bisa digunakan untuk mengendalikan wabah, ketika diketahui terdapat sebagian ayam dalam kandang terserang penyakit
- Melakukan sistem zonasi dan penyesuaian jarak kandang dengan sumber risiko
- Memberlakukan manajemen lalu lintas dan melakukan sterilisasi
- Melakukan desinfeksi secara berkala.
Apabila diketahui di dalam kandang terdapat ayam broiler yang terinfeksi, maka langsung berlakukan pemisahan ayam dari koloninya. Penanganan awal yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan antibiotik, seperti obat yang mengandung gentamisin sulfat (Gentamin) atau obat-obatan herbal (fitobiotik).
Baca juga artikel menarik berikut ini:
Cara Bisnis Ayam Broiler yang Bisa Dicoba di Rumah