Home Informasi Formulasi Pakan Ayam Broiler yang Bisa Diaplikasikan Sendiri
Formulasi Pakan Ayam Broiler yang Bisa Diaplikasikan Sendiri Formulasi Pakan Ayam Broiler yang Bisa Diaplikasikan Sendiri

Formulasi Pakan Ayam Broiler yang Bisa Diaplikasikan Sendiri

Formulasi Pakan Ayam Broiler yang Bisa Diaplikasikan Sendiri

Ayam broiler merupakan salah satu komoditas peternakan yang menghasilkan daging untuk memenuhi kebutuhan protein hewani nasional. Tentunya, untuk mempengaruhi percepatan pertumbuhan daging ayam broiler, diperlukan pakan yang berkualitas.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Leeson dan Summers pada tahun 2001 juga dijelaskan bahwa pertambahan bobot badan yang diproduksi oleh ayam dipengaruhi oleh kualitas pakan yang dikonsumsi.

Berbicara soal pakan ayam broiler, Anda tidak akan jauh dari istilah formulasi ransum pakan. Formulasi ransum merupakan serangkaian upaya untuk mengombinasikan bahan baku pakan agar menghasilkan pakan yang berkualitas, sehingga dapat memacu peningkatan bobot badan ayam broiler menjadi lebih optimal.

Mengenal Formulasi Pakan Ayam Broiler

Formulasi pakan ayam broiler biasanya tersusun menjadi dua bagian, yakni bahan pakan konsentrat dan bahan berserat. Di antara kedua bahan pakan tersebut terdapat kandungan nutrisi yang masing-masing yang bisa berdampak pada performa ayam broiler untuk menghasilkan bobot badan yang lebih optimal.

Formulasi yang tepat adalah formulasi pakan yang menghasilkan kandungan nutrisi yang tepat dan seimbang sesuai dengan komposisi yang dibutuhkan oleh ayam broiler. Berikut ini adalah formulasi pakan ayam broiler yang bisa Anda produksi sendiri untuk peternakan yang Anda kelola.

Formulasi Pakan Ayam Broiler yang Bisa Diaplikasikan Sendiri

Biaya ransum harus bisa ditekan menjadi lebih murah. Pastinya, bukan hanya harga yang murah, namun kandungan nutrisi dalam ransum harus tetap mencukupi kebutuhan produksi ayam broiler.

Hal yang Perlu Diperhatikan saat Pemberian Pakan

Beberapa hal berikut ini perlu diperhatikan dalam pemberian ransum agar menghasilkan performa ayam broiler yang maksimal.

  1. Pastikan tempat pakan dan minum sudah tersebar di dalam kandang secara merata untuk mengantisipasi terjadinya kompetisi yang menyebabkan konsumsi ayam menjadi tidak merata
  2. Takaran berat ransum harus sesuai dengan fase pemeliharaan ayam untuk mengantisipasi pakan yang terbuang secara percuma atau tidak efisien
  3. Ransum yang diberikan melalui tempat pakan harus dipastikan dalam keadaan bersih dan terhindar dari kotoran
  4. Selama pemberian ransum, usahakan temperatur kandang dalam kondisi ideal dengan suhu berkisar 25-28 derajat Celcius dan kelembapan 60%. Jika suhu kandang lebih tinggi, pastikan blower bisa mengontrol kontrol suhu agar tetap ideal
  5. Selalu monitoring konsumsi ransum ayam broiler.

Selain kelima hal di atas, terdapat beberapa faktor lain yang perlu diperhatikan saat pemberian ransum, terutama di setiap fase pemeliharaan ayam broiler yang berbeda-beda.

  • Ayam broiler yang sudah memasuki fase finisher hendaknya diberikan ransum 2-3 kali dalam sehari, terutama saat suhu kandang tidak panas. Ransum bisa diberikan pada pukul 05.00-07.30 WIB, 14.00-16.00 WIB, atau 18.00-21.00 WIB
  • Penambahan jam makan bisa dilakukan, apabila feed intake belum sesuai dengan target. Ransum tambahan dapat diberikan pada pukul 00.00-03.00 WIB
  • Pemberian ransum tidak diberikan dalam keadaan full 100% untuk mengantisipasi pakan yang tercecer, sehingga ransum bisa diberikan sebesar 75% dalam tempat pakan
  • Selalu monitoring tempat minum agar tetap dalam keadaan bersih
  • Pantau suhu kandang terus-menerus. Apabila suhu tinggi, maka bisa diberikan vita stress di pagi hari atau bisa menyalakan blower kandang untuk menurunkan suhu agar dapat menjaga konsumsi pakan tetap stabil, hingga akhir masa produksi.

Pemberian ransum yang berkualitas tidak hanya diberikan begitu saja. Anda harus selalu melakukan evaluasi terhadap peralatan dan suhu kandang agar selalu dalam keadaan tepat dan dapat ditoleransi oleh ayam broiler. Selain itu, jaga kondisi kandang dalam keadaan bersih untuk mengantisipasi penularan penyakit yang berpotensi merugikan Anda di kemudian hari.

 

Baca juga artikel menarik berikut ini:

Penerapan Konsep Panca Krida Kedaulatan Pangan Nusantara

 

 

Share Artikel ini ke:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *