Home Informasi Koksidiosis pada Ayam Broiler : Gejala dan Cara Mengatasinya
Koksidiosis pada Ayam Broiler : Gejala dan Cara Mengatasinya Koksidiosis pada Ayam Broiler : Gejala dan Cara Mengatasinya

Koksidiosis pada Ayam Broiler : Gejala dan Cara Mengatasinya

Koksidiosis pada Ayam Broiler : Gejala dan Cara Mengatasinya

Koksidiosis atau berak darah adalah penyakit yang menyerang sistem pencernaan ayam broiler. Adanya serangan penyakit koksidiosis pada ayam broiler menunjukkan kondisi manajemen pemeliharaan yang kurang efektif. 

Koksidiosis merupakan penyakit parasit yang menyebabkan ayam broiler mengalami berak berdarah. Penyakit ini menyerang sistem pencernaan ayam, sehingga apabila di dalam kandang terdapat ayam broiler yang terserang penyakit ini, maka bisa dikatakan bahwa kebersihan kandang tidak dijalankan secara intensif. 

Mengenal Koksidiosis atau Berak Darah pada Ayam Broiler

Koksidiosis adalah penyakit pencernaan yang menyebabkan ayam broiler mengalami berak berdarah. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi protozoa dari genus Eimeria dari keluarga Eimeriidae.

Beberapa spesies Eimeria yang biasa menyebabkan koksidiosis antara lain, seperti Eimeria acervulina, E. brunetti, E. maxima, E. mitis, E. mivati, E. necatrix, E. praecox, dan E. tenella. 

Masing-masing spesies Eimeria tersebut menyerang bagian-bagian tertentu pada usus ayam broiler. Penyakit ini juga sering menyerang ayam petelur, akan tetapi dalam kasus tertentu penyakit ini lebih sering menyerang ayam broiler pada interval usia 2-3 minggu. 

Tanda Klinis Koksidiosis pada Ayam Broiler

Eimeria penyebab koksidiosis biasanya akan merusak dinding usus secara langsung, sehingga menyebabkan usus tidak mampu dalam menyerap nutrisi pakan secara optimal. 

Bibit dari parasit ini akan menempel pada dinding usus dan mengalangi usus untuk menyerap nutrisi pakan. Apabila hal tersebut berlangsung dalam waktu yang lama, maka akan berdampak pada produktivitas ayam, sehingga ayam broiler akan mengalami pengkerdilan.

Tanda-tanda paling mudah untuk dideteksi adalah adanya keseragaman ayam yang tidak merata. Jika dilihat secara detail menunjukkan ayam yang mengalami diare hemoragik dengan kotoran yang encer dan berbau menyengat, serta yang paling parah ayam mengalami berak berdarah. 

Secara fisik dapat dilihat pada bagian jengger yang lebih pucat, bulu yang terlihat lebih kusam, tubuh lesu, dan aktivitas yang tidak lincah. 

Diagnosis Koksidiosis dari Spesies Eimeria pada Ayam Broiler

Beberapa spesies Eimeria mudah didagnosis karena terdapat lesi patognomoniknya dari beberapa spesies Eimeria. 

Eimeria tenella yang menyebabkan kerusakan parah pada usus sehingga menyebabkan usus berisi darah, munculnya feses dengan bau yang menyengat dan lebih cair dan Eimeria necatrix yang memberikan kerusakan parah pada dinding usus. 

Untuk mendiagnosis ayam terserang koksidiosis adalah dengan melakukan pembedahan yang mati dalam waktu 15 menit setelah kematian atau eutanasia. 

Koksidiosis yang tidak ditangani dengan baik bisa menyebabkan kerusakan lanjutan berupa koinfeksi dengan Clostridium perfringens yang dalam kondisi lebih parah dapat menyebabkan kematian.  

Cara Mencegah Koksidiosis

Pada dasarnya penyakit koksidiosis disebabkan oleh manajemen kandang dan pemeliharaan yang tidak baik. Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah koksidiosis pada ayam antara lain:

  • Menjaga kondisi lingkungan kandang tetap bersih
  • Memastikan pakan dan air minum tidak tercemar dan selalu bersih
  • Menjaga kepadatan kandang untuk mencegah sirkulasi udara menjadi tidak lancar
  • Mengatur ventilasi kandang agar sirkulasi kandang tetap terhaga dengan baik

Untuk mempermudah proses manajemen dan pemantauan ayam broiler dapat dilakukan secara realtime, peternak dapat menggunakan bantuan teknologi tepat guna dari BroilerX!

 

Baca juga artikel berikut ini:

Heat Stress pada Ayam Broiler : Penyebab dan Cara Penanganannya

 

Share Artikel ini ke:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *