Home Informasi Flu Burung : Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Pencegahannya
Flu Burung Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Pencegahannya Flu Burung Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Pencegahannya

Flu Burung : Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Pencegahannya

Flu Burung Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Pencegahannya

Virus flu burung atau penyakit menular unggas pertama kali ditemukan di China pada tahun 1966. Saat itu, virus ini hanya menyerang unggas yang berada di China.

Pada tahun 1997, flu burung pertama kali terdeteksi menyerang manusia selama peristiwa wabah unggas di Hong Kong. 

Kemudian, flu burung dengan cepat menyebar ke lebih dari 50 negara di berbagai benua, yaitu di benua Afrika, Asia, Eropa hingga ke Timur Tengah. Pada saat itu juga virus flu burung dianggap sebagai endemik di negara Bangladesh, China, Mesir, India, Indonesia, dan Vietnam. 

Menurut World health Organization (WHO), flu burung jenis H5N1 telah menjangkit lebih dari 800 orang di seluruh dunia dan menyebabkan lebih dari 450 orang meninggal dunia pada tahun 2020. 

Penyebab Flu Burung

Flu burung atau juga bisa dikenal sebagai Avian Influenza adalah penyakit menular unggas yang disebabkan oleh virus H5N1 atau H7N9. 

Flu burung disebabkan oleh infeksi virus influenza tipe A yang dapat ditularkan dari unggas ke manusia atau biasa disebut sebagai penyakit zoonosis. 

Sebagian besar jenis flu burung hanya dapat menyerang dan menular pada unggas, baik kepada unggas liar maupun unggas yang berada di dalam penangkaran peternakan. 

Namun, hanya terdapat jenis flu burung yang bersifat zoonosis, yaitu H5N1, H5N6, H5N8, H7N9, dan H10N3. 

Unggas yang telah terinfeksi flu burung dapat menularkan virus melalui air liur, lendir, dan kotorannya. Manusia dapat tertular oleh virus ini, ketika tidak sengaja menelan atau menghirup percikan cairan dari unggas yang telah terinfeksi. 

Tidak hanya itu, penularan virus ini juga bisa dilakukan apabila seseorang melakukan kontak langsung dengan mata, hidung, atau mulutnya dengan tangan yang tidak sengaja terkena cairan dari unggas yang telah terinfeksi. 

Gejala Awal Infeksi Flu Burung

Gejala flu burung tidak bisa langsung terdeteksi. Gejala ini akan muncul 2-5 hari setelah seseorang terpapar virus. Gejala yang ditimbulkan juga berbeda-beda sesuai dengan tingkatannya, yakni bisa dalam tingkatan ringan hingga parah. 

Beberapa gejala yang sering muncul pada seseorang yang terinfeksi flu burung meliputi:

  • Demam
  • Batuk
  • Sakit tenggorokan
  • Hidung berair dan tersumbat
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot
  • Lesu
  • Sesak napas

Pada gejala beberapa kasus yang lebih parah, seseorang yang terinfeksi dapat mengalami:

  • Muntah
  • Sakit perut
  • Diare
  • Gusi berdarah
  • Mimisan
  • Nyeri dada
  • Mata merah (konjungtivitis)

Pada kasus yang berat dan fatal, seseorang dapat mengalami infeksi paru-paru, kejang, gangguan saraf, dan Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS).

Penanganan dan Pencegahan Flu Burung

Dalam beberapa kasus, flu burung dianggap sebagai penyakit yang berbahaya bahkan dianggap wabah mematikan untuk suatu negara. 

Apabila seseorang sudah didiagnosis terjangkit flu burung, maka bisa dilakukan isolasi dan meminum obat antivirus untuk mencegah infeksi yang lebih akut. 

Flu burung dapat dicegah secara mikro melalui zona yang lebih sempit, yaitu mulai dari peternakan, isolasi wilayah, dan sterilisasi dari potensi ancaman virus dengan berbagai macam program biosecurity

Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah infeksi flu burung di antaranya seperti:

  • Menjaga kebersihan lingkungan
  • Selalu memperhatikan kebersihan kandang secara intensif
  • Selalu mengonsumsi makanan yang bergizi tinggi
  • Selalu menggunakan masker dan sanitasi secara intensif

Dalam tingkatan peternakan unggas, peternak harus selalu memantau perkembangan kondisi unggas di dalam kandang. Salah satu langkah yang bisa dilakukan oleh peternak untuk memantau perkembangan unggasnya adalah dengan menjalankan program monitoring realtime

 

Baca juga artikel berikut ini:

Chicken Anemia Syndrome : Penyebab dan Cara Menanganinya!

 

 

Share Artikel ini ke:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *