Home › Informasi › Pasokan Perunggasan Tetap Aman dengan Berbagai Catatan
Perunggasan di Masa Puasa Lebaran 2023 Optimis di Tengah Kondisi Sulit Perunggasan di Masa Puasa Lebaran 2023 Optimis di Tengah Kondisi Sulit

Pasokan Perunggasan Tetap Aman dengan Berbagai Catatan

Perunggasan di Masa Puasa Lebaran 2023 Optimis di Tengah Kondisi Sulit

  • Setiap tahunnya jumlah produksi ayam broiler selalu mengalami surplus produksi, walaupun sejak tahun 2019 terus terjadi pengurangan impor GPS broiler
  • Pemerintah telah seringkali mengeluarkan regulasi untuk mewujudkan keseimbangan supply demand perunggasan, sebagai solusi jangka pendek dan cepat dalam pengendalian supply ayam ras, baik berupa afkir dini PS atau cutting HE
  • Perlu adanya cutting distribution channel bagi seluruh pelaku usaha perunggasan

Pasokan Perunggasan Aman dengan Berbagai Catatan

Sebagai industri yang vital dan strategis, perunggasan mempunyai kontribusi terbesar dalam penyediaan protein hewani masyarakat Indonesia. Di mana telur dan daging ayam merupakan pangan sumber protein hewani bergizi tinggi yang paling terjangkau, baik dari segi harga maupun ketersediaan.

Dan sebagai salah satu Bahan Pokok dan Penting (Bapokting), cukup beralasan apabila pemerintah terus berupaya untuk menjaga stabilisasi pasokan perunggasan dan harga produk ayam ras, baik di tingkat produsen maupun konsumen. Termasuk ketika momen puasa dan lebaran yang secara pola selalu terjadi lonjakan permintaan akan daging dan telur ayam di masyarakat.

“Demi menjaga stabilisasi, sering kali pemerintah berupaya mewujudkan keseimbangan supply demand perunggasan. Langkah yang biasa dilakukan untuk menyeimbangkan supply demand adalah dengan pengaturan sisi supply dengan mengeluarkan Surat Edaran (SE) Kementan sebagai solusi jangka pendek dan cepat dalam pengendalian supply ayam ras, baik berupa afkir dini PS atau cutting HE,” kata Ketua IV Gabungan Perusahaan Pembibitan Unggas (GPPU) Asrokh Nawawi  dalam Indonesia Livestock Club (ILC) yang mengusung tema “Kesiapan Industri Perunggasan Menyambut Puasa dan Hari Raya Idul Fitri 1444 H’, pada Rabu (22/3).

Terkait neraca, Asrokh mengatakan bahwa setiap tahunnya pasokan perunggasan terkhusus broiler selalu mengalami surplus produksi, walaupun sejak tahun 2019 terus terjadi pengurangan impor GPS broiler. Di mana pada tahun 2019, impor GPS sebanyak 761 ribu ekor, turun menjadi 694 ribu ekor di tahun 2020 dan turun lagi di tahun 2021 menjadi 642 ribu ekor. Kemudian di tahun 2022 di angka 630 ribu ekor.

“Pada tahun 2021,  Indonesia mengalami surplus sebanyak 290 juta ekor ayam, dan tahun 2022 surplus sebanyak 498 juta ekor. Dengan catatan sudah ada pengaturan supply dan demand. Kemudian berdasarkan prognosa, pada tahun 2023 Indonesia juga mengalami surplus broiler sebanyak 433 juta ekor. Sedangkan apabila dilihat tonase-nya, diprediksi pada tahun 2023 terjadi kelebihan 505 ribu ton/tahun. Dari angka ini, apabila ditanya pasokan perunggasan apakah cukup? Jelas cukup, bahkan berlebih,” tambahnya.

Adapun terkait oversupply broiler yang terjadi, Asrokh menjelaskan bahwa saat ini perbaikan genetik ayam dari tahun ke tahun terjadi begitu cepat. Dirinya mengilustrasikan, dulu 1 GPS menghasilkan 35-40 PS, dan 1 PS menghasilkan 100-135 FS. Apabila sekarang memakai dasar perhitungan tersebut maka kondisinya akan berbedai. Dimana hari ini, 1 GPS menghasilkan 40-50 PS, 1 PS menghasilkan 140-150 FS, bahkan strain tertentu bisa lebih dari 150. Untuk itu, Asrokh menekankan dasar perhitungan yang tepat ini diperlukan. Karena salah 1 GPS saja, dampaknya akan luar biasa.

Selain itu, faktor perbaikan manajemen juga berkontribusi atas performa budidaya ayam  yang makin meningkat sejak 5 tahun lalu, kandang yang digunakan adalah kandang open house, sedangkan hari ini sudah banyak yang beralih ke closed house. Dengan tingkat manajemen pemeliharaan yang jauh lebih baik, membuat performa produksi jauh lebih baik. Otomatis secara produksi total tonase akan lebih tinggi, sehingga dapat memengaruhi oversupply yang terjadi.

Faktor lainnya adalah adanya pandemi COVID-19, yang menyebabkan demand turun, sehingga stok di cold storage melimpah. Stok cold storage tidak bisa habis dalam hitungan hari atau bulan, tapi dalam hitungan tahun pun bisa menumpuk. Jadi dampak pandemi ini masih kita rasakan hingga saat ini. Satu hal lagi, perkembangan further proses juga dapat berpengaruh.

Semakin banyak pangan olahan yang bahan bakunya menggunakan boneless atau fillet, maka otomatis akan banyak ayam yang dipanen dengan ukuran besar. Mungkin bisa panen di atas 2,4 kilogram, karena total yield-nya akan jauh lebih baik, bukan panen kecil lagi. Di sini menyebabkan total volume karkas yang dihasilkan jauh lebih banyak dan juga dapat memengaruhi tingkat supply nasional.

Menurut Asrok, dalam upaya stabilisasi, pemerintah juga berulang kali mengeluarkan kebijakan cutting HE, di mana yang terakhir dalam kurun waktu 16 Des 2022 – 28 Jan 2023 telah dilakukan cutting sebanyak 43.522.342 ekor. Hal ini merupakan angka yang cukup besar. Namun, di sisi lain harga DOC dan livebird (LB) masih jauh di bawah harga acuan penjualan (HAP).

Dalam hal ini, tentu perusahaan pembibitan juga mengalami kerugian yang luar biasa. Mungkin apabila dikalkulasikan dalam beberapa tahun ini, sudah hitungan triliun. Namun demikian, Asrokh menegaskan bahwa GPPU melakukan hal tersebut bukan semata-mata untuk kepentingan breeding saja, namun juga bagaimana harga LB ini bisa lebih baik. Dan memang harus dilakukan agar kondisi lebih baik.

Asrokh melanjutkan bahwa dalam menghadapi momen puasa dan lebaran GPPU juga telah melakukan pengurangan produksi DOC dalam periode waktu 25 Februari – 15 April 2023, di mana per minggunya dikurangi 14,6 juta ekor atau total 104,4 juta dalam periode tersebut. Dengan pengurangan tersebut, produksi DOC per minggu menjadi 45,2 juta ekor.

Angka tersebut diharapkan dapat membuat harga DOC dan LB mendekati bahkan masuk ke HAP pemerintah yang efeknya akan terlihat selama 33 hari, sedangkan apabila diproyeksikan ke LB dengan asumsi deplesi 5 %, maka produksi per minggunya sekitar 42,9 juta ekor. Mestinya ini menjadi angka yang cukup baik, sehingga harga bisa terangkat, terlebih dengan mobilisasi penduduk yang luar biasa ketika momen mudik lebaran.

“Harga DOC dan LB selama kebijakan ini masih berlangsung, mungkin bisa dikatakan agak lebih baik. Pertanyaannya, bagaimana kondisi setelah periode SE ini berakhir? Di mana pada bulan Mei, proyeksikan produksi DOC mencapai 48,9 juta ekor/minggu. Untuk itu, saya rasa masih diperlukan upaya pengaturan di bulan berikutnya. Dan harapan kita sesuai dengan aturan Bapanas, ketika harga produsen di bawah HAP maka bulog dan BUMN pangan lain bisa melakukan pembeliaan dan melakukan distribusi ke daerah yang mengalami defisit. Selain ketidak seimbangan supply demand, tantangan lain di perunggasan indonesia adalah ancaman inflasi dan resesi, karkas impor dan harga sapronak, serta konsumsi masyarakat yang masih rendah rendah. Hari ini proyeksi konsumsi kita sebesar 12,6 kg/kapita/tahun. Apabila 1 orang mengonsumsi tambahan 2 potong sayap ayam saja, maka akan dapat menutup surplus yang ada,” ujar Asrokh.

Selain itu, dirinya juga menyinggung terkait panjangnya rantai distribusi yang saat ini terjadi. Asrokh menilai bahwa perlu adanya cutting distribution channel bagi seluruh pelaku usaha perunggasan. Dimana mendekatkan produk sedekat mungkin dengan konsumen akhir, sehingga jauh lebih efisien, harga lebih terjangkau dan disparitas yang terjadi tidak terlalu lebar.

Tentang BroilerX

merupakan perusahaan teknologi yang mempunyai visi menyediakan layanan peternakan unggas modern dengan dukungan teknologi mutakhir terbaik di kawasan Asia Tenggara. Dengan misi penerapan peternakan unggas yang presisi, penyediaan layanan dan produk teknologi yang terjangkau untuk usaha perunggasan, serta menghubungkan ayam, peternak dan konsumen, BroilerX berkomitmen menumbuhkan nilai-nilai ‘presisi’, ‘kolaborasi’, dan ‘tanggung jawab’. 

BroilerX juga bertekad membantu pertumbuhan UMKM bidang peternakan unggas, menyediakan layanan konsultasi peternakan unggas, penyediaan teknologi informasi dan otomatisasi peternakan ayam, analisis big data dan kecerdasan buatan, serta optimalisi dan efisiensi proses produksi.

Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi:

Aldi | BroilerX |  0822-3382-9339, 0811 2648 133 | [email protected]

 

Baca juga artikel berikut:

Menghitung Usaha Ayam Pedaging Populasi 1000 Ekor

 

 

Share Artikel ini ke:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *