Home Informasi Peternak Milenial Perlu Melek Teknologi
Suhu Kandang Optimal di Setiap Fase Pemeliharaan Ayam Broiler Suhu Kandang Optimal di Setiap Fase Pemeliharaan Ayam Broiler

Peternak Milenial Perlu Melek Teknologi

  • Para pelaku bisnis kalangan milenial tidak sama dengan para pelaku bisnis pendahulunya, karena mereka adalah kaum yang digital native.
  • Teknologi informasi sangat menentukan keberhasilan usaha perunggasan, misalnya apakah usahanya akan berhasil atau tidak, menguntungkan atau tidak, efisien atau tidak.
  • Digitalisasi bisnis perunggasan mampu membuka akses pasar yang jauh lebih luas bagi pelaku usaha hingga ke ranah global -berkat internet untuk segala (IoT) dan kecerdasan buatan (AI)

Generasi millenial adalah kaum generasi muda yang bisa disebut sebagai digital native, yakni generasi yang tumbuh dan berkembang di era digital. Generasi tersebut memiliki ciri yakni cara berpikirnya yang lebih cepat, lincah dan lebih terbuka, dan selalu tidak puas dengan kondisi yang ada atau selalu mencoba hal yang baru. Mereka melek teknologi. Hal itu menjadikannya senang melakukan hal baru, dan lebih adaptif terhadap perubahan. Maka, tantangan ke depan adalah bagaimana membuat dan mendorong para generasi milenial ini menjadi bagian penting di bidang usaha perunggasan, sebagai bidang usaha penyedia protein hewani masyarakat luas.

Para pelaku bisnis kalangan milenial tidak sama dengan para pelaku bisnis pendahulunya. Dalam sebuah bisnis hal yang umum dibutuhkan adalah tempat, modal, tenaga kerja, dan teknologi. Poin terakhir adalah kebutuhan yang acap diabaikan untuk tidak disebut dilupakan. Di masa sekarang, teknologi (dan informasi) sangat menentukan keberhasilan bisnis perunggasan, terlebih di era serba digital saat ini.

“Teknologi informasi sangat menentukan keberhasilan usaha perunggasan, misalnya apakah usahanya akan berhasil atau tidak, menguntungkan atau tidak, efisien atau tidak,” kata Chief Operating Officer (COO) BroilerX Pramudya Rizki Ruandhito.

Ia menguraikan, salah satu teknologi informasi yang paling efisien saat ini adalah telepon pintar yang sudah barang tentu kaum milenial memilikinya, bahkan kadang kala memiliki dua atau tiga telepon pintar sekaligus. Melalui telepon pintar itulah segala informasi yang dibutuhkan kaum milenial dapat disebarluaskan dengan segera pada saat itu juga.

Telepon pintar telah digunakan oleh berbagai lapisan masyarakat bahkan hingga ke pedesaan. Hal itu akan makin menyebar berkat adanya perangkat dan koneksi mobile broadband yang semakin murah di pasaran, sehingga jumlah pengguna telepon pintar beserta internet semakin meningkat. Sarana internet dan telepon seluler (ponsel) adalah salah satu perangkat teknologi sebagai sarana komunikasi yang sangat membantu proses penyebaran informasi dan komunikasi bisnis unggas yang digerakkan oleh kaum milenial.

Kecenderungan perkembangan berikutnya, sangat terlihat bahwa masa depan perunggasan dalam negeri di era digital ini, dominasi generasi Y dan Z makin terasa. Kedua generasi tersebut jelas sangat tanggap terhadap perubahan informasi, yang mana hal tersebut dapat menjadi kelebihan tersendiri di masa perdagangan yang makin mengglobal, yang tentu menuntut perubahan cepat di berbagai bidang. “Pemahaman  generasi milenial yang sangat baik terhadap teknologi dan informasi dapat dimanfaatkan dengan baik untuk menjadi poin positif bagi laju dan tumbuhnya usaha perunggasan Indonesia di masa kini dan ke depan,” papar Pramudya Rizki Ruandhito.

Para generasi penerus bangsa Indonesia adalah yang masuk pada kategori generasi Z, yakni mereka yang berada pada kelahiran tahun 1996-2010, serta generasi Alfa yang kelahirannya berkisar pada tahun 2010-2019. Karena merupakan native digital, maka Generasi Z dan Alfa sudah sewajarnya mereka sangat akrab dengan teknologi, terutama telepon pintar. Di sisi lain, tren bisnis dan ekonomi digital harus dilihat sebagai peluang oleh seluruh pelaku industri perunggasan domestik.

Dan di masa sekarang dan masa datang, dari sisi perkembangan industri 4.0 yang senantiasa ditopang oleh berbagai platform digital, menyebabkan industri perunggasan harus pula go online. Itulah sebabnya, agar dapat terus mengikuti perkembangan industri yang makin mengglobal dan mendigital, maka industri perunggasan konvensional sebaiknya berbenah untuk merambah ke ranah digital untuk dapat bertahan dan bahkan berkembang demi keberlanjutan usaha yang dijalani saat ini.

Pramudya Rizki Ruandhito menekankan, para pelaku usaha dari kalangan milenial dengan sejumlah keunggulan sebagai sebuah kaum yang digital native, sudah semestinya kelak bakal menjadi tulang punggung kemajuan industri perunggasan dalam kaitannya dengan upaya peningkatan efisiensi dan efektivitas usaha perunggasan. “Digitalisasi bisnis perunggasan bahkan mampu membuka akses pasar yang jauh lebih luas bagi pelaku usaha hingga ke ranah global -berkat internet untuk segala (IoT, interent of thing) dan kecerdasan buatan (AI, artificial intelligent),” tambahnya.

 

Tentang BroilerX

merupakan perusahaan teknologi yang mempunyai visi menyediakan layanan peternakan unggas modern dengan dukungan teknologi mutakhir terbaik di kawasan Asia Tenggara. Dengan misi penerapan peternakan unggas yang presisi, penyediaan layanan dan produk teknologi yang terjangkau untuk usaha perunggasan, serta menghubungkan ayam, peternak dan konsumen, BroilerX berkomitmen menumbuhkan nilai-nilai ‘presisi’, ‘kolaborasi’, dan ‘tanggung jawab’. 

BroilerX juga bertekad membantu pertumbuhan UMKM bidang peternakan unggas, menyediakan layanan konsultasi peternakan unggas, penyediaan teknologi informasi dan otomatisasi peternakan ayam, analisis big data dan kecerdasan buatan, serta optimalisi dan efisiensi proses produksi.

 

Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi:

Aldi | BroilerX |  0822-3382-9339, 0811 2648 133 | [email protected]

 

Share Artikel ini ke:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *