Home Informasi Penyebab dan Cara Pencegahan Penyakit Avian Encephalomyelitis (AE) pada Ayam Broiler

Penyebab dan Cara Pencegahan Penyakit Avian Encephalomyelitis (AE) pada Ayam Broiler

Avian enchephalomyelitis (AE) atau bisa disebut sebagai Epidemic Tremor atau Infectious Avian Encephalomyelitis merupakan penyakit viral yang menyerang saraf ayam. Penyakit ini biasanya menyerang anak ayam yang ditandai dengan adanya ataksia, tremor di bagian kepala hingga ayam mengalami kelumpuhan. 

Penyakit AE disebabkan oleh Avian Encelophamyelitis Virus (AEV). AEV termasuk ke dalam genus hepatovirus yang memiliki satu serotipe dan dua patotipe, yaitu strain embryo-adapted yang bersifat neurotropic dan strain lapang yang bersifat enterotropic. Sehingga penyakit ini umumnya akan menyerang sistem syaraf dan saluran pencernaan. 

Biasanya penyakit AE menyerang anak ayam yang berumur 1-4 minggu. Penyakit ini biasanya ditularkan melalui telur sebelum ayam menetas. Bisa dikatakan bahwa yang paling berdampak dari penyakit ini adalah perusahaan di bagian breeder. 

AE akan bersifat subklinis sehingga tidak akan tampak secara kasat mata apabila AE menyerang ayam dewasa. Efek dari serangan virus ini akan berdampak pada penurunan daya tetas telur hingga mencapai 5 persen. 

Bagaimana cara penularan penyakit avoan encelophalomyelitis pada ayam broiler?

Secara garis besar, penularan penyakit ini dapat terjadi secara vertikal maupun horizontal. Secara vertikal berarti penularan yang bersifat dari atas ke bawah, seperti dari indukan yang menularkan penyakit kepada telurnya. 

Sedangkan secara horizontal dapat berarti penularan penyakit melalui faktor lingkungan sekitar kandang, baik secara langsung tertular dari ayam yang sakit, atau dari media yang sudah terdapat virus AE. 

Penyakit ini dapat terinkubasi di tubuh ayam sekitar 1-7 atau 5-14 hari yang terhitung dari pertama kali virus menginfeksi tubuh ayam. 

Cara mendiagnosa bahwa ayam broiler telah terserang penyakit avian encephalomyelitis (AE)

Untuk mendiagnosa penyakit ini bisa dilakukan secara histologi maupun secara patologi. Identifikasi bersifat klinis sehingga ketika terdapat ayam yang mati akan diidentifikasi hingga menunjukkan bukti bahwa ayam sedang terserang penyakit AE. 

Terdapat beberapa cara untuk menangani ayam yang sudah terinfeksi virus AE, di antaranya seperti

  • Melakukan culling atau pemisahan ayam dari populasi
  • Apabila ayam mati, maka dilakukan pemusnahan agar virus tidak semakin menyebar ke ayam yang lain
  • Menggunakan vitamin dan pakan yang memiliki kandungan nutrien yang cukup
  • Selalu menjaga santiasi kandang dengan program biosecurity

Agar peternak lebih mewaspadai agar tidak salah membeli DOC yang telah terinfeksi virus ini, peternak bisa melakukan beberapa hal seperti di bawah ini:

  1. Selalu mengusahakan bibit DOC berasal dari indukan atau perusahaan sudah jelas tidak ditemukan bukti bahwa DOC telah terinfeksi virus AE (bebas virus AE)
  2. Semprot kandang menggunakan desinfektan secara teratur untuk mencegah penularan virus AE
  3. Menjalankan program vaksinasi AE secara teratur

Adanya penyakit yang menyerang dipengaruhi oleh kualitas lingkungan yang tidak terkontrol. Terkadang peternak memerlukan program-program biosecurity yang tepat agar terhindar dari penyakit yang tentunya berpengaruh terhadap keberhasilan sebuah pemeliharaan.

Share Artikel ini ke:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *