- Memasuki 2023, semakin terlihat bahwa industri perunggasan menjadi salah satu penopang penting dalam pertumbuhan perekonomian Indonesia untuk tumbuh dengan baik.
- Mengikuti perkembangan jaman, industri perunggasan nasional semakin dituntut untuk lebih berdaya saing dan lebih produktif melalui peningkatan efisiensi, modernisasi budidaya.
- Seyogyanya pengelolaan industri perunggasan yang maju dan modern dilakukan oleh Sumber daya manusia yang memiliki kompetensi khusus, yang memahami teknologi digital terkini, terutama dalam hal pemanfaatan big data, internet of thing (IoT), dan berbagai teknologi industri 4.0 yang lain.
Industri perunggasan merupakan salah satu pilar penting dalam sistem perekonomian Indonesia, sebagai pemasok utama bahan pangan protein hewani, sumber pangan penting pencerdas bangsa. Indonesia dengan jumlah penduduk dan sumber daya alam yang sedemikian besar, menjadi salah satu kekuatan ekonomi dunia dan menjadi incaran produsen dari berbagai negara.
Memasuki 2023, semakin terlihat bahwa industri perunggasan yang merupakan penopang penting dalam pertumbuhan perekonomian Indonesia tumbuh dengan baik, walaupun dalam dua tahun terakhir didera pandemi covid19. Pertumbuhan yang baik tersebut dikarenakan antara lain laju pertumbuhan penduduk dan peningkatan pendapatan penduduk, sehingga suplai sumber protein hewani, terutama produk asal unggas semakin dibutuhkan. Di masa pandemi lalu, sumber protein hewani sangat dibutuhkan untuk menjaga masyarakat tetap sehat dan tidak mudah terserang berbagai penyakit -dengan cara menjaga asupan protein hewani untuk meningkatkan sistem imun tubuh.
Fakta berikutnya adalah, Indonesia yang memiliki indeks harapan hidup yang makin baik. Hal ini merupakan pangsa pasar tersendiri bagi produk perunggasan, karena penduduk seperti itu mempunyai daya beli kuat terhadap sumber-sumber protein hewani, terutama yang berasal dari produk hasil unggas yang dengan sejumlah keunggulan yang dimiliknya,” kata Direktur Utama BroilerX Prastyo Ruandhito.
Ia juga melihat, perubahan demografi dapat terlihat dari makin banyaknya penduduk berusia muda yang lebih maju, profesional, dan berpendapatan lebih baik, yang tentu lebih menyukai produk sumber protein hewani, daripada produk makanan sumber karbohidrat. Prastyo Ruandhito melihat hal itu sebagai suatu tantangan khusus bagi para pelaku industri perunggasan dalam menyediakan produk pangan protein hewani sesuai dengan permintaan pasar tersebut.
Tantangan industri perunggasan antara lain yakni, di bidang pakan, masih terjadinya ketergantungan impor bahan pakan, terutama bahan baku sumber protein, melemahnya nilai tukar rupiah, harga bahan baku impor dan lokal yang meningkat, serta regulasi tentang pengaturan bea masuk anti dumping, dan PPN. Dari sisi budidaya unggas, tantangannya adalah acap terjadi fluktuasi harga panen telur dan ayam hidup, fluktuasi pasokan DOC, tantangan edisiensi dan produktifitas di tingkat budidaya, serta konsumsi masyarakat akan protein hewani asal unggas yang perlu ditingkatkan lagi.
Perkembangan industri unggas harus menjadi prioritas karena menyumbang 65% protein hewani dan hal itu memerlukan kebijakan yang kondusif agar industri ini dapat tumbuh dengan baik.
Tuntutan peningkatan daya saing dan produktifitas industri unggas melalui peningkatan efisiensi, modernisasi budidaya. Efisiensi dan modernisasi harus dilakukan oleh peternak dan industri pakan. Di tingkat budidaya, modernisasi akan mendorong cara budidaya unggas yang konvensional menuju ke arah yang lebih modern, efektif, presisi, serta memberi hasil panen produk hasil unggas sesuai dengan yang diharapkan. “Modernisasi budidaya unggas dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi digital, misalnya pengembangan big data, internet of thing (IoT) dan pemanfaatan teknologi 4.0 yang lain,” jelas BroilerX Prastyo Ruandhito.
Karena berhubungan erat dengan penerapan teknologi informasi dengan segala konsekuensinya, maka usaha perunggasan yang dikelola secara modern dan efisien, maka seyogyanya pengelolanya pun berasal dari sekelompok sumberdaya manusia yang memiliki kompetensi khusus, yang memahami teknologi digital terkini, terutama dalam hal pemanfaatan big data, internet of thing (IoT), dan berbagai teknologi industri 4.0 yang lain. Dengan begitu, industri perunggasan sebagai pilar penting dalam industri andalan pangan, dapat turut menopang ketahanan pangan nasional, mampu mencukupi kebutuhan protein hewani masyarakat, baik daging maupun telur ayam.
Di sisi lain, kondisi perunggasan ke depan juga akan semakin baik jika dibarengi pula dengan dukungan regulasi dari pemerintah, sehingga dapat terbentuk ekosistem perunggasan yang sinergis dan berdampak positif bagi seluruh pelaku usaha perunggasan dan konsumen (masyarakat).
Pada intinya, peluang industri perunggasan di tahun 2023 ini masih prospektif. Walaupun tantangan juga semakin berat dengan adanya berbagai tantangan dari dalam maupun luar negeri, hal itu semua akan dapat teratasi jika semua pihak dapat bersinergi dengan baik untuk membangun perunggasan domestik yang maju, modern, efisien, dan berdaya saing di kancah global. Adanya bonus demografi yang berisikan anak-anak muda generasil milenial telah siap berkompetisi dalam percaturan industri perunggasan..
Tentang BroilerX
merupakan perusahaan teknologi yang mempunyai visi menyediakan layanan peternakan unggas modern dengan dukungan teknologi mutakhir terbaik di kawasan Asia Tenggara. Dengan misi penerapan peternakan unggas yang presisi, penyediaan layanan dan produk teknologi yang terjangkau untuk usaha perunggasan, serta menghubungkan ayam, peternak dan konsumen, BroilerX berkomitmen menumbuhkan nilai-nilai ‘presisi’, ‘kolaborasi’, dan ‘tanggung jawab’.
BroilerX juga bertekad membantu pertumbuhan UMKM bidang peternakan unggas, menyediakan layanan konsultasi peternakan unggas, penyediaan teknologi informasi dan otomatisasi peternakan ayam, analisis big data dan kecerdasan buatan, serta optimalisi dan efisiensi proses produksi.
Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi:
Aldi | BroilerX | 0822-3382-9339, 0811 2648 133 | [email protected]
