Home Informasi Organ Pencernaan Ayam sebagai Penentu Pertumbuhan

Organ Pencernaan Ayam sebagai Penentu Pertumbuhan

Organ Pencernaan ayam memiliki peran yang penting bagi perkembangan dan pertumbuhan ayam broiler. Ingin mendapatkan hasil yang optimal? Silahkan baca selengkapnya disini
Share Artikel ini ke:

Kita ketahui bersama bahwa pertumbuhan ayam sangat erat kaitannya dengan pakan yang dimakan oleh ayam tersebut, disamping faktor genetik dan juga faktor lingkungan yang lain, oleh karena itu, disini kita coba menelaah, apa sih yang terjadi dalam pencernaan ayam, sehingga ayam dapat makan dengan nutrisi yang baik dan dalam nutrisi pakan tersebut dapat menjadikan pertumbuhan ayam menjadi lebih optimal.

Asesoris pencernaan pada ayam terdiri atas dua bagian, yakni hati yang menghasilkan getah empedu dan pankreas.

Panjang alat pencernaan pada ayam sekitar 245 – 255 cm, tergantung pada umur dan jenis unggas. Prinsip pencernaan pada ayam ada tiga macam :

1. Pencernaan secara mekanik (fisik); Pencernaan ini dilakukan oleh kontraksi otot polos, terutama terjadi di empedal (gizzard) yang dibantu oleh bebatuan (grit), dapat pula dengan menggunakan cangkang kerang, cangkang telur yang telah dihancurkan sebagai grit. Pencernaan ini banyak terjadi pada ayam yang dipelihara secara umbaran sehingga mendapatkan grit lebih banyak daripada ayam yang dipelihara secara terkurung.

2. Pencernaan secara kimiawi (enzimatik); Pencernaan secara kimia dilakukan oleh enzim pencernaan yang dihasilkan: (1) kelenjar saliva di mulut; (2) enzim yang dihasilkan oleh proventrikulus; (3) enzim dari pankreas; (4) enzim empedu dari hati; dan (5) enzim dari usus halus. Peranan enzim-enzim tersebut sebagai pemecah ikatan protein, lemak, dan karbohidrat.

3. Pencernaan secara mikrobiologik (jumlahnya sedikit sekali) dan terjadi di sekum dan kolon. Secara umum pencernaan pada unggas meliputi aspek:

  • digesti yang terjadi pada paruh, tembolok, proventrikulus, ventrikulus (empedal/gizzard), usus halus, usus besar, dan ceca;
  • absorpsi yang terjadi pada usus halus (small intestinum) melalui vili-vili (jonjot usus);
  • metabolisme yang terjadi pada sel tubuh yang kemudian disintesis menjadi protein, glukosa, dan hasil lain untuk pertumbuhan badan, produksi telur atau daging, pertumbuhan bulu, penimbunan lemak, dan menjaga/memelihara tubuh pada proses kehidupannya.
Share Artikel ini ke:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *