Home Informasi Jihad Kedaulatan Pangan Wujudkan Bangsa Berdaulat Pangan
Mewujudkan Jihad Kedaulatan Pangan Mewujudkan Jihad Kedaulatan Pangan

Jihad Kedaulatan Pangan Wujudkan Bangsa Berdaulat Pangan

Mewujudkan Jihad Kedaulatan Pangan

  • Mewujudkan kedaulatan pangan merupakan bentuk menjaga ketahanan nasional. Ketika kedaulatan pangan tidak ada, masyarakat akan kelaparan dan gampang emosi dan kisruh pun akan terjadi di mana-mana
  • Jihad kedaulatan pangan adalah sebuah konsep untuk mengerahkan segala daya dan upaya yang sungguh-sungguh dan sangat serius yang harus dilakukan oleh suatu bangsa untuk mencukupi kebutuhan pangan secara mandiri yang halalan thoyiban bagi warga negaranya dalam rangka mencari ridha Allah
  • Tujuan jihad kedaulatan pangan adalah untuk mewujudkan ketersediaan dan keterjangkauan pangan baik nabati maupun hewani yang halal dan thoyib (baik) secara berkelanjutan berbasis kesejahteraan rakyat atau produsen dan kemakmuran bangsa Indonesia, dalam rangka menyiapkan generasi penerus yang tangguh dan berkualitas

Jihad Kedaulatan Pangan sebagai Jalan Menuju Bangsa Berdaulat Pangan

Kedepan persoalan pangan akan menjadi isu yang krusial. Orang tidak bisa mengandalkan harta dan kekayaannya. Apabila tidak ada bahan pangan yang bisa dikonsumsi. Menengok beberapa waktu ke belakang, ketika virus COVID-19 melanda banyak negara yang menghentikan aktivitas ekspor demi mengamankan pasokan pangannya. Ini menunjukkan bahwa betapa persoalan pangan tidak boleh main-main.

Hal tersebut diungkapkan oleh Guru Besar Fakultas Peternakan UGM Prof Dr Ali Agus dalam acara Indonesia Livestock Club edisi Ramadan, Rabu (12/4). Acara yang diselenggarakan secara luar jaringan (luring) di Masjid Nurul Fikri Fakultas Peternakan UGM dan melalui siarang langsung di kanal Youtube @agropustaka dan IG live di @kmfpt_ugm tersebut terselenggara dengan kolaborasi Indonesia Livestock Alliance (ILA), Badan Pengembangan Peternakan Indonesia (BPPI), BroilerX, dan Keluarga Muslim Fakultas Peternakan UGM (KMFPT).

“Mari kita berefleksi, ketika selama 2 tahun lalu virus COVID-19 melanda sehingga mengharuskan adanya berbagai pembatasan aktivitas masyarakat untuk menekan penyebaran. Apabila yang dibatasi adalah aktivitas, petani, peternak atau nelayan, 3 bulan saja apa yang akan terjadi? Tentu bahan pangan tidak akan tersedia, dan masyarakat pun akan kelaparan. Oleh karena itu, mewujudkan kedaulatan pangan merupakan hal yang sangat penting. Selain itu, mewujudkan kedaulatan pangan juga merupakan bentuk menjaga ketahanan nasional. Coba ketika kedaulatan pangan tidak ada, masyarakat akan kelaparan dan gampang emosi dan kisruh pun akan terjadi dimana-mana,” tegasnya.

Ia melanjutkan bahwa kedaulatan pangan menjadi sesuatu yang sangat vital di waktu-waktu yang akan datang. Hal ini karena, saat ini dunia sedang dihadapkan pada fenomena pemanasan global. Menurutnya, perubahan iklim ini akan menyebabkan perubahan pada produksi pangan dunia, dimana lahan pertanian irigasi turun 16,2% setiap tahunnya. Di sisi lain, juga terjadi fenomena peningkatan jumlah penduduk setiap tahunnya, terutama di kawasan asia termasuk Indonesia. Dan di setiap pertambahan penduduk ini tentu membutuhkan pangan.

“Tentu kita tidak asing dengan teori Malthus, yang menyebutkan bahwa pertumbuhan populasi mengikuti deret ukur dan produksi pangan mengikuti deret hitung. Dalam waktu yang tidak terlalu lama dari saat ini, pangan akan menjadi komoditas termahal di dunia dan sumber pertikaian terbesar umat manusia. Saat ini pun konflik tentang pangan antar negara sudah mulai ada. Bahkan negara yang tidak mempunyai lahan, menginvasi dalam tanda petik seolah-olah menjadi negara sebagai eksportir, tapi negara ini menguasai lahan untuk pangan kita. Dan hal ini sudah marak terjadi, di Afrika bahan di Indonesia. Seolah-olah kita ekspor padahal tidak. Modal, tenaga dari negara tersebut, dan hasilnya dikirim ke negara tersebut. Dan kita hanya jadi penonton,” ujar Ali Agus.

Melihat pentingnya kedaulatan pangan tersebut, Ali telah menggagas konsep ‘jihad pangan’ sejak lebih dari 10 tahun yang lalu. Menurutnya, jihad kedaulatan pangan adalah sebuah konsep untuk mengerahkan segala daya dan upaya yang sungguh-sungguh dan sangat serius yang harus dilakukan oleh suatu bangsa untuk mencukupi kebutuhan pangan secara mandiri yang halalan thoyiban bagi warga negara-nya dalam rangka mencari ridha Allah.

“Sedangkan tujuannya adalah untuk mewujudkan ketersediaan dan keterjangkauan pangan baik nabati maupun hewani yang halal dan thoyib (baik) secara berkelanjutan berbasis kesejahteraan rakyat atau produsen dan kemakmuran bangsa Indonesia, dalam rangka menyiapkan generasi penerus yang tangguh dan berkualitas. Jelas kalau berbicara kedaulatan pangan Indonesia, maka untuk bangsa Indonesia. Jadi apabila kita terlalu banyak melakukan impor, maka kita akan memperkaya petani negara lain. Begitupun ketika kita banyak mengonsumsi bahan pangan impor, kita akan memperkaya bangsa asing,” tambahnya.

 

Tentang BroilerX

merupakan perusahaan teknologi yang mempunyai visi menyediakan layanan peternakan unggas modern dengan dukungan teknologi mutakhir terbaik di kawasan Asia Tenggara. Dengan misi penerapan peternakan unggas yang presisi, penyediaan layanan dan produk teknologi yang terjangkau untuk usaha perunggasan, serta menghubungkan ayam, peternak dan konsumen, BroilerX berkomitmen menumbuhkan nilai-nilai ‘presisi’, ‘kolaborasi’, dan ‘tanggung jawab’. 

BroilerX juga bertekad membantu pertumbuhan UMKM bidang peternakan unggas, menyediakan layanan konsultasi peternakan unggas, penyediaan teknologi informasi dan otomatisasi peternakan ayam, analisis big data dan kecerdasan buatan, serta optimalisi dan efisiensi proses produksi.

Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi:

Aldi | BroilerX |  0822-3382-9339, 0811 2648 133 | [email protected]

 

Baca juga artikel berikut ini:

Teknologi Efisiensi dan Peningkatan Produktifitas Budidaya Ayam

 

 

Share Artikel ini ke:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *